PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)
UPTD PUSKESMAS KOKAP I
UKM ESENSIAL
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2021
Disusun oleh :
Isnaini Nurul M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat tersusun
Penilaian Kinerja Puskesmas Kokap I tahun 2021. Penilaian
kinerja Puskesmas ini berisi mengenai hasil
pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan pada tahun 2021 dan masalah masalah yang dihadapi di dalam
proses pencapaian program tersebut. Diharapkan hasil pelaksanaan kegiatan
ini diharapkan dapat digunakan untuk penyusunan
Dokumen Manajemen tahun 2022 yang terdiri dari Analisa Wilayah, Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2022
dan Rencana Usulan Kegiatan tahun 2023.
Sesuai fungsinya puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.Dalam rangka menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat Puskesmas Kokap I berusaha menerapkan kebijakan program yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan kepuasan pelanggan
dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada serta didukung oleh manajemen puskesmas yang baik. Penilaian kinerja
puskesmas adalah salah satu rangkaian kegiatan manajemen
puskesmas di unsur pengawasan, pengendalian, dan penilaian dari kegiatan program
yang sudah dilaksanakan di tahun 2021
Disadari sepenuhnya bahwa penyajian Penilaian
kinerja puskesmas ini masih
belum memenuhi harapan, baik dalam hal kelengkapan data, keakuratan dan penyajiannya, hal ini tidak lepas dari keterbatasan waktu, tenaga, serta kemampuan
kami dalam menyusun Penilaian Kinerja
Puskesmas Kokap I ini. Maka untuk
penyusunan penilaian kinerja puskesmas yang akan
datang kami mohon bimbingan dan saran dari semua pihak terkait dalam penyempurnaannya.
Kepada semua staf Puskesmas Kokap I
disampaikan banyak terimakasih karena atas bantuan dan kerjasamanya membantu
kelancaran penyusunan Penilaian
Kinerja Puskesmas Kokap I. Semoga Penilaian Kinerja
Puskesmas Kokap I tahun 2021 ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Kokap, 30 Desember 2021 Kepala Puskesmas Kokap
I
drg. Dyah Tri Handayani NIP. 19800430 201001 007
PENDAHULUANBAB I
A. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 mengamanatkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.(1)
Pembangunan kesehatan telah diatur pada
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dimana bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan urusan wajib oleh Pemerintah Daerah merupakan perwujudan otonomi yang bertanggungjawab, yang pada intinya merupakan
pemberian hak dan kewenangan daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul
oleh daerah. Hal ini membawa
konsekuensi bahwa keberhasilan pembangunan bidang kesehatan menjadi
tanggungjawab Pemerintah Daerah dengan Dinas Kesehatan beserta
unsur-unsurnya, salah satunya
adalah Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Puskesmas.(2)
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
dasar berkewajiban melaksanakan kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Kegiatan promotif dan
preventif yang berorietasi pada Pelayanan Kesehatan publik (public goods), selama ini
dikenal sebagai program yang membutuhkan dana besar namun tidak secara
langsung memberikan dampak
finansial bagi Pemda.
Beberapa hal diatas menunjukkan latar belakang dan tujuan diadakannya UPT Puskesmas Kokap I
yaitu:
1.
UPT Puskesmas Kokap I didirikan
karena adanya kebutuhan masyarakat akan fasilitas penyedia
layanan kesehatan perorangan maupun layanan kesehatan
masyarakat yang dekat dengan
tempat tinggalnya.
2.
Adanya kebutuhan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo untuk merealisasikan
wewenang dan tanggungjawabnya untuk melayani masyarakat Kulon Progo khususnya
masyarakat Kokap dan sekitarnya.
Seiring
bertambahnya jumlah penduduk dan makin
kompleksnya permasalahan di bidang
kesehatan maka dibutuhkan dana serta sarana-prasarana yang semakin
besar untuk mengatasinya. Oleh karena itu beberapa tahun
terakhir ini paradigma pembangunan
kesehatan bergeser dari paradigma sakit kearah paradigm sehat. Hal ini berarti upaya kesehatan masyarakat atau upaya yang bersifat promotif
dan preventif harus mendapat
perhatian yang lebih baik dan membutuhkan peran lintas sector secara terintegrasi. Beberapa program upaya kesehatan masyarakat diantaranya: KIA, KB, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Promkes dan P2M masing-
masing memiliki tantangan yang tidak bisa diselesaikan sendiri
oleh Puskesmas sehingga perlu diantisipasi dan
ditanggulangi melalui kegiatan yang direncanakan dalam Dukumen Perencanaan Puskesmas dengan menggunakan Standar
Pelayanan Minimal Pelayanan Kesehatan (SPM-YanKes) Kulon Progo.
Upaya pelayanan kesehatan saat ini
dituntut untuk makin meningkatkan mutu pelayanan.
Hal ini terjadi karena perubahan tingkat pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
karena arus globalisasi dan keterbukaan informasi. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang
praktek kedokteran memberikan motivasi yang lebih bagi
institusi pemberi pelayanan kesehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya.(3)
Dalam upaya manajemen secara umum,
tantangan terbesar Puskesmas adalah harus
bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan regulasi di lingkungan Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah maupun Badan
Pengelola Jaminan Kesehatan UPT Puskesmas
Kokap I menjadi Puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD sejak tahun 2014. PPK
BLUD memberikan fleksibilitas dan keleluasan dalam pemanfaatan pendapatan dengan regulasi yang ditetapkan. Peningkatan Pendapatan Puskesmas dengan adanya kapitasi
BPJS, terutama pelayanan dan cakupan program yang semakin
tinggi serta sistem pencatatan dan pelaporan yang semakin banyak,
menuntut kemampuan manajemen
Puskesmas yang baik, agar proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi bisa terlaksana dengan
baik.
Hal diatas harus didukung oleh komitmen
manajemen maupun organ-organ intra Puskesmas
untuk mau maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Adanya perubahan situasi lingkungan pelayanan
kesehatan diatas menjadi momentum bagi UPT Puskesmas
Kokap I untuk terus melakukan
upaya peningkatan pelayanan
kesehatan yang lebih baik.
Dalam mewujudkan Pelayanan kesehatan
yang lebih baik dan berkualitas dalam mendukung pembangunan kesehatan kabupaten maka dalam penyelenggaraan Puskesmas mengacu pada Pedoman Managemen
Puskesmas yang terdiri dari
Perencanaan (P1), Penggerakan-Pelaksanaan (P2), Pengawasan-Pengendalian- Penilaian (P3). Penilaian Kinerja
Puskesmas bagian dari P3 guna mengetahui hasil
cakupan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah,
kebutuhan dan keadaan wilayah kerjanya. Hasil Penilaian Kinerja
Puskesmas menjadi salah satu
komponen dalam penyusunan perencanaan di tahun yang akan datang untuk mencapai
pelayanan kesehatan dan
kualitas yang optimal.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1.
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di UPT Puskesmas
Kokap I dalam menyusun perencanaan
kegiatan tahunan dalam upaya meningkatan fungsi Puskesmas
sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan diwilayah kerjanya.
b.
Tujuan Khusus
1) Tersusunnya Penilaian Kinerja Puskesmas sebagai guna mengetahui hasil cakupan kinerja dan mutu pelayanan
kesehatan sesuai dengan masalah, kebutuhan dan keadaan wilayah kerjanya.
2) Tersusunnya Kinerja Puskesmas sebagai salah satu bahan penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) 2022,
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) 2023 Puskesmas.
C.
VISI, MISI, DAN TATA NILAI VISI
Menjadi pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang bermutu untuk
mewujudkan masyarakat Kokap sehat mandiri
MISI
1.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau
2.
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat sehat mandiri
dengan pendekatan keluarga
3.
Menyelenggarakan sistem
manajemen yang bermutu
TATA NILAI
Nilai-nilai kerja yang disepakati diimplementasikan dalam budaya
kerja UPT Puskesmas Kokap I yaitu
“S A T R I Y A”
Kepanjangan dari budaya kerja UPT Kokap I
SATRIYA sebagai berikut:
Selaras
Akal Budi Luhur
Teladan
Rela Melayani
Inovatif
Yakin Dan Percaya Diri
Ahli Profesional
Sedangkan indikator
implementasi dari “SATRIYA “ sebagai berikut:
Selaras
a.
Taqwa, taat, dan patuh terhadap nilai-nilai ajaran agama masing-
masing
b. Peduli dan menjaga
kelestarian lingkungan sekitar
c.
Menjaga hubungan yang harmonis
dengan keluarga, rekan kerja dan masyarakat
d.
Memelihara kebersihan dan keindahan
lingkungan kerja dan lingkungan hidup
Akal Budi Luhur
a. Sadar akan rasa benar dan salah
b.
Menjunjung tinggi integritas (jujur
dan dapat dipercaya)
c.
Taat terhadap norma agama
dan hukum
d.
Menjunjung tinggi etika
e.
Berkomunikasi santun
dan bersedia menerima
masukan
f.
Adaptif terhadap perubahan
Teladan
a. Menjadi teladan dalam perilaku
b.
Menjalankan peran nya secara adil dan arif bijaksana
c.
Menjadi pendorong kemajuan
Rela Melayani
a.
Menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan
b. Mengantisipasi kebutuhan masyarakat
c.
Membangun kerja sama yang produktif
Inovatif
a.
Berkemauan keras untuk mencari dan menciptakan sesuatu yang baru menujun
kemajuan
b.
Senantiasa belajar, baik secara
individual maupun berkelompok untuk memperoleh
materi pembaharuan
c. Tidak bersikap egois
dan tetap menjunjung tinggi etika
Yakin dan Percaya
Diri
a.
Selalu mengasah ketajaman rasa
untuk memilih dan memilah jenis tugas
dan pekerjaan yang diyakini akan membawa manfaat yang positif.
b.
Menjunjung tinggi asas kejujuran
sebagai modal utama keyakinan dan percaya
diri dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan
c.
Memegang teguh ajaran falsafah : sawiji,
greget, sengguh, ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati)
Ahli Profesional
a. Bertanggung jawab terhadap
pekerjaanya
b.
Mempunyai komitmen tinggi dalam melakukan pekerjaanya
c.
Dengan keahlian dan kecerdasan yang dimiliki selalu ingin mencapai yang terbaik
d. Disiplin yang didasari ketulusan
dan keikhlasan
e. Cermat, tepat dan cepat
f.
Bertindak secara efektif dan efisien
g.
Mempunyai kreatifitas dalam bekerja
h.
Bekerja mandiri dalam
kebersamaan
i.
Berpikir jauh ke depan dengan melihat
peluang inovasi
BAB II ANALISA SITUASI
A.GAMBARAN UMUM
1. GEOGRAFI
1.1 Letak Wilayah
UPT Puskesmas Kokap I merupakan salah satu Puskesmas di
Kapanewon Kokap Kabupaten Kulon Progo
yang letaknya berada pada jarak 15 Km
dari pusat pemerintahan (Ibu Kota Kabupaten).
Perbatasan wilayah UPT Puskesmas Kokap
I antara lain:
-
Sebelah utara dengan Kapanewon Kokap
-
Sebelah Timur dengan Kapanewon
Pengasih
-
Sebelah Selatan dengan Kapanewon Temon
-
Sebelah Barat dengan Kabupaten
Purworejo , Propinsi
Jawa Tengah
Gambar 1. Peta administrasi UPT Puskesmas Kokap I
1.2 Keadaan alam
Wilayah kerja UPT Puskesmas Kokap I meliputi 3 Kalurahan
dari 5 Kalurahan di Kapanewon Kokap
yaitu Kalurahan Hargorejo, Hargomulyo dan Kalirejo dengan luas wilayah kurang lebih 4537,15 Ha.
Daerah yang terluas adalah Kalurahan Hargorejo
dengan luas 1543,45 Ha atau
sekitar 34 persen dari luas total Wilayah Kerja Puskesmas. Sedangkan
Kalurahan Kalirejo merupakan daerah
yang memiliki wilayah
paling kecil yaitu hanya seluas 12.951,500 Ha. (Puskesmas Kokap,
2020)
Topografi UPT Puskesmas
Kokap I, seperti
pada umumnya wilayah
Kapanewon Kokap sebagian
besar merupakan daerah pegunungan yang terletak di kawasan Bukit Menoreh. Daerah perbukitan ini khususnya pemukiman
penduduk berada pada ketinggian antara 100-600 meter
dpl berupa lahan kering yang banyak ditumbuhi pohon kelapa, coklat,
bambu, buah-buahan (durian,
pisang, manggis, mangga,
dll) dan tanaman
hutan lainnya.
Dengan kondisi geografisnya yang merupakan pegunungan
Menoreh, wilayah UPT Puskesmas Kokap
I memiliki sarana transportasi antar dusun, berupa jalan yang telah di aspal, dengan model transportasi umum ojek. Akan
tetapi jalan kecil antar perumahan warga masih banyak yang belum diaspal sehingga
kemungkinan kesulitan saat merujuk
cukup tinggi.
Perairan yang ada berupa sungai, mata air dengan alirannya
dan danau buatan (waduk) Sermo.
Sebagian besar sungai di daerah ini waktu musim kemarau tidak mengalir, genangan-genangan air terbentuk di sepanjang
sungai. Sumber air minum berasal
dari mata air yang dialirkan ke rumah-rumah penduduk
melalui pipa-pipa plastik kecil (Barodji, 2003). Seperti di
daerah-daerah lain di Jawa, musim
hujan di Kapanewon Kokap berlangsung dari bulan Oktober – Maret dan musim kemarau antara bulan
Mei-Agustus. Suhu udara rata-rata berkisar
25-32 °C. Besarnya curah hujan rata-rata per tahun antara 2000-2500 mm/tahun, dengan jumlah hari hujan rata-rata
per tahun 88 hari (Sudiyono dan Marzuki).
1.3 Pemerintahan
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kokap I terdiri dari 3
Kalurahan dengan 36 dusun dengan
wilayah Kalurahan terluas Kalurahan Hargorejo dengan luas wilayah 1543,45
Ha² dan yang paling kecil wilayahnya adalah Kalurahan Kalirejo.
Dilihat dari jumlah komposisi dusun, Kalurahan yang mempunyai dusun terbanyak terbanyak
adalah Kalurahan Hargorejo
dengan 16 dan Kalurahan
Kalirejo memiliki paling sedikit
sebanyak 9 Dusun. Wilayah UPT Puskesmas Kokap I merupakan
wilayah dengan struktur
Pemerintahan Kalurahan.
2. DEMOGRAFI
2.1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Kulon Progo tahun 2021
semeter I, dalam wilayah UPT Puskesmas Kokap I terdapat 22.770 orang yang tersebar dalam tiga wilayah
Kalurahan yaitu Hargomulyo, Hargorejo dan
Kalirejo dengan rincian laki-laki 11.463 orang dan perempuan 11307 orang. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kalurahan Hargorejo, yaitu sejumlah 9.666 orang, kemudian
Hargomulyo sejumlah 7957 orang dan paling sedikit
jumlah penduduknya Kalurahan
Kalirejo sejumlah 4847 orang. Kalurahan
Hargorejo memiliki wilayah terluas dan dusun terbanyak.
Tabel 1. Data Jumlah Penduduk
Menurut Jenis Kelamin
di UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
KALURAHAN |
L |
P |
TOTAL |
HARGOMULYO |
3980 |
3977 |
7957 |
HARGOREJO |
4751 |
4915 |
9666 |
KALIREJO |
2432 |
2415 |
4847 |
TOTAL |
11463 |
11307 |
22770 |
Sumber : Data Hasil Konsolidasi dan Pembersihan Database
Kependudukan oleh Ditjen Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kemendagri. Diolah Biro Tata Pemerintahan Setda DIY Semester
1 tahun 2021
Tabel 2. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah,
Jumlah Rumah Tangga dan Rata-rata Jiwa dalam Rumah Tangga UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
No |
Nama Kalurahan |
Jumlah Penduduk |
Luas Wilayah (Ha) |
Jumlah Rumah Tangga |
Rata
rata Jiwa Per Rumah Tangga |
1 |
Hargomulyo |
7957 |
15,22 |
2771 |
3 |
2 |
Hargorejo |
9666 |
15,42 |
3451 |
3 |
3 |
Kalirejo |
4847 |
12,95 |
1646 |
3 |
|
Jumlah |
22770 |
43,6 |
7868 |
|
Sumber: Data Hasil Konsolidasi dan Pembersihan Database
Kependudukan oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri. Diolah Biro Tata Pemerintahan Setda DIY Semester
1 tahun 2021
Jumlah Rumah Tangga yang paling banyak berada di Kalurahan
Hargorejo, sebanding dengan
jumlah penduduk terbanyak
yang juga berada di Kalurahan
Hargorejo. Rata-rata jiwa yang berada dalam 1 Rumah tangga
di 3 Kalurahan adalah 3 orang
Jarak antar
perumahan penduduk di wilayah UPT Puskesmas Kokap I masih jarang.
Luas wilayah dusun dan Kalurahan cukup besar dengan kondisi geografis yang perbukitan. Maka kelompok masyarakat
bertempat tinggal mengumpul pada suatu
daerah dan ada daerah yang tidak dihuni. Dari semua Kalurahan, Kalurahan Kalirejo adalah Kalurahan dengan
kepadatan penduduk paling kecil dan memiliki
kondisi geografis paling
sulit.
2.2 Sosial Ekonomi
Tabel 3. Jumlah
Penduduk Miskin
di
Wilayah UPT Puskesmas
Kokap I Tahun 2021
No |
Nama Kalurahan |
Jumlah Penduduk |
Jumlah Penduduk Miskin |
% |
1 |
Hargomulyo |
7957 |
2.652 |
32,52 |
2 |
Hargorejo |
9666 |
3.546 |
37,11 |
3 |
Kalirejo |
4847 |
2.769 |
55,84 |
|
Jumlah |
22770 |
8.967 |
39,56 |
Sumber : Data Hasil Konsolidasi dan Pembersihan Database
Kependudukan oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri. Diolah Biro Tata Pemerintahan Setda DIY Semester
1 tahun 2021
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kokap hampir
sebagian besar (39,56 %) adalah penduduk miskin. Hal ini dapat mempengaruhi pola pikir dan kesehatan
masyarakat. Sekalipun akses ke tenaga kesehatan
mudah dan dijamin oleh jaminan kesehatan seperti Jamkesmas/JKN PBI, Jamkesos, Jamkesda, PKH, akan tetapi
hal lain yang secara tidak langsung dapat
berakibat kesehatan seperti pola makan yang tidak seimbang karena alasan ekonomi. Dalam hal ketersediaan sarana
dapat mempengaruhi kesehatan seperti kepemilikan
kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat telah banyak yang memiliki sehingga memudahkan akses ke
sarana kesehatan. Dari seluruh rumah tangga
miskin di wilayah UPT Puskesmas Kokap I, persentase terbesar berada di Kalurahan Kalirejo yang merupakan daerah
tersulit di wilayah UPT Puskesmas Kokap
I sehingga kemungkinan kesulitan akses kesehatan karena sosial ekonomi lebih tinggi dibanding Kalurahan lain
2.4
Sosial Budaya
Tradisi, mitos dan budaya dimasyarakat yang berkaitan dengan kesehatan adalah:
a.
Gotong royong masih sangat kuat
b.
Arisan RT dilakukan malam hari
c.
Adanya budaya merti Kalurahan
d.
Bila ada kelahiran bayi, diadakan
jagongan malam hari dengan lama jagongan minimal seminggu
e.
Ibu menyusui dilarang mengkonsumsi ikan dan makanan
yang amis-amis, karena akan membuat bayi muntah.
f.
Suami ibu hamil tidak boleh menyembelih hewan karena akan mengakibatkan anak yang
dikandung cacat.
g.
Masih ada yang menggunakan jasa dukun, baik dukun bayi maupun dukun
pijat.
h.
Masih banyak anggapan bahwa penyakit menular seperti parotitis
tidak serius dan cukup
diberi kalung mengkudu
i.
Masih adanya anggapan bahwa penyakit herpes
diobati dengan ludah
pasangan yang berlatar belakang janda dan jejaka
j.
Bila ada anak sakit, tidak diperiksakan di Fasilitas Kesehatan, tetapi malah dibawa
ke dukun atau orang pintar
Dari tradisi ini, ada yang dapat
digunakan sebagi sarana memberikan informasi
dan edukasi akan pentingnya kesehatan seperti kuatnya gotong royong, adanya tradisi
merti Kalurahan. Akan tetapi ada pula yang tidak mendukung kesehatan. Posisi Kapanewon Kokap yang berada di pegunungan Menoreh membuat Kapanewon Kokap menjadi daerah endemis
Malaria. Dengan adanya tradisi yang dilakukan
pada malam hari, tentu saja meningkatkan resiko gigitan nyamuk Anopheles,
sebagai vektor Malaria dan meningkatkan potensi penularan penyakit Malaria.
Beberapa masyarakat di wilayah
UPT Puskesmas Kokap I masih tidak menganggap serius penyakit yang
dideritanya dikarenakan rendahnya pengetahuan
tentang kesehatan, disamping akses ke Fasilitas Kesehatan yang dianggap
sulit bagi beberapa orang. Hal ini tentu saja berpengaruh pada pencapaian derajat
kesehatan di masyarakat. Untuk itu perlu dipikirkan strategi-strategi khusus agar informasi
tentang kesehatan bisa diakses dan diterima oleh masyarakat, khususnya
bagi masyarakat yang mempunyai tingkat pengetahuan
dan penerimaan yang rendah pada sektor kesehatan.
3.
KETENAGAAN
Tabel 5. Jumlah Ketenagaan UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
No |
JENIS KETENAGAAN |
PNS |
PPPK |
BLUD/BOK |
LAIN-LAIN |
JUMLAH |
|
|
|
|
|
|
|
1 |
Dokter |
2 |
|
|
|
1 |
2 |
Dokter Layanan Primer
(DLP) |
|
|
|
|
|
3 |
Dokter Gigi |
2 |
|
|
|
2 |
4 |
Perawat |
3 |
|
2 |
|
5 |
5 |
Perawat gigi |
2 |
|
|
|
2 |
6 |
Bidan |
5 |
|
|
|
5 |
7 |
Tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku |
1 |
|
|
|
1 |
8 |
Tenaga sanitasi lingkungan |
|
|
1 |
|
1 |
9 |
Nutrisionis |
1 |
|
1 |
|
2 |
10 |
Apoteker |
|
|
1 |
|
1 |
11 |
Tenaga teknis kefarmasian |
1 |
|
|
|
1 |
12 |
Ahli teknologi laboratorium medik |
1 |
|
1 |
|
2 |
13 |
Tenaga sistem informasi kesehatan |
|
|
1 |
|
1 |
14 |
Tenaga administrasi keuangan |
1 |
|
2 |
|
3 |
15 |
Tenaga ketatausahaan |
2 |
|
4 |
|
6 |
16 |
Pekarya |
|
|
4 |
|
4 |
17 |
Lain-lain : |
|
|
|
|
0 |
|
1) Tenaga kesehatan tradisional |
|
|
|
|
0 |
|
2) JMD |
|
|
21 |
21 |
21 |
|
3) Epidemiolog |
1 |
|
1 |
|
2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL |
|
|
|
|
60 |
Sumber: Data UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
Bila dibandingkan dengan Perbup Kulon
Progo Nomor 6 tahun 2016 tentang perubahan ketiga atas Perbup Kulon Progo
No.42 Tahun 2012 tentang Kualifikasi Jabatan Fungsional tertentu, maka tenaga yang belum terpenuhi di UPT Puskesmas Kokap I adalah tenaga pengadministrasi pendaftaran 2
orang, tenaga pengadministrasi
keuangan 1 orang, bendahara penerimaan 1 orang, pengelola program/laporan 1 orang, pengelola
imunisasi 1 orang, dokter 2 orang,
pranata laboratorium 1 orang, bidan 1 orang, nutrisionis 1 orang, pengemudi
1 orang. Selama ini ketugasan tenaga tersebut
diatas diampu oleh tenaga lain, sehingga menyebabkan tugas
utama tidak bisa dilakukan
dengan maksimal.
Saat ini UPT Puskesmas Kokap I memiliki
5 orang bidan, sedaangkan menurut analisis beban kerja dibutuhkan 6 orang
bidan. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Bupati Nomor 6 tahun 2016 tentang perubahan ketiga atas Perbup Kulon Progo No 42 tahun 2012 tentang kualifikasi jabatan fungsional tertentu
pada Pemda, jumlah kebutuhan bidan sebanyak 6 orang.
B. JUMLAH
KUNJUNGAN PASIEN
Tabel 5. Jumlah
Kunjungan Pasien Berdasarkan Wilayah Kalurahan
di UPT Puskesmas Kokap I tahun 2021
No |
Wilayah |
Kunjungan |
||
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
||
1 |
Hargorejo |
1854 |
3715 |
5566 |
2 |
Kalirejo |
810 |
1963 |
2776 |
3 |
Hargomulyo |
768 |
1770 |
2541 |
|
Jumlah |
3432 |
8219 |
11651 |
Sumber: Data SIMPUS UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
Kunjungan pasien di Puskesmas Kokap I
bulan Januari sampai dengan Desember
tahun 2021 banyak didominasi oleh warga Kalurahan Hargorejo dimana memang
letak Puskesmas Kokap I dan jumlah penduduk
terbanyak ada di Kalurahan
Hargorejo dibandingkan 2 Kalurahan lainnya. Kunjungan tahun 2021 menurun
29,1% (5334 pasien)
dibandingkan kunjungan pasien tahun 2020, dikarenakan adanya pandemi Covid 19. Pasien merasa takut datang ke Puskesmas
karena adanya himbauan dari pemerintah untuk membatasi mobilisasi masyarakat. Selain itu adanya stigma di masyarakat bahwa Puskesmas “mengcovidkan” pasien yang bekunjung ke
Puskesmas memberikan andil sangat besar pada penurunan jumlah kunjungan di Puskesmas Kokap I.
Tabel 6. Jumlah
Kunjungan Pasien di UPT Puskesmas
Kokap I Berdasarkan Jaminan Yang Digunakan Tahun
2021
No |
Status pasien |
Kunjungan |
||
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
||
1 |
Umum dalam
wilayah |
795 |
1624 |
2419 |
2 |
JKN PBI |
2759 |
6089 |
8848 |
3 |
JKN NON PBI |
832 |
1262 |
2094 |
|
Total |
4386 |
8975 |
13361 |
|
|
|
|
|
Sumber: Data Rekam Medis UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
Pasien yang berkunjung di Puskesmas
Kokap I pada bulan Januari sampai dengan
bulan November Tahun 2021 sebagian besar didominasi oleh pasien yang mempunyai jaminan BPJS baik PBI maupun
Non PBI yaitu sebesar 9864 orang atau
sebanyak 81,72% dari total kunjungan yang ada sebanyak 12070 pasien. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian warga sudah memanfaatkan Jaminan kesehatan
dalam mengakses fasilitas kesehatan dan sejalan dengan
program pemerintah yang mengharapkan
semua warga negara bisa mempunyai Jaminan Kesehatan. Pasien umum yang berkunjung di UPT Puskesmas Kokap I merupakan
pasien yang tidak mempunyai jaminan
kesehatan atau sebenarnya mempunyai jaminan kesehatan
tetapi faskesnya bukan di UPT Puskesmas Kokap I serta pasien yang berasal
dari luar daerah.
C. SEPULUH
BESAR PENYAKIT
Tabel 7. Sepuluh
Besar Penyakit
di UPT Puskesmas Kokap
I tahun 2021
No |
ICDX |
Diagnosa |
Total |
1 |
I10 |
Essential (primary) hypertension |
2440 |
2 |
K30 |
Dyspepsia |
627 |
3 |
Z34 |
Supervision of normal pregnancy |
624 |
4 |
Z00.0 |
General medical
examination |
614 |
5 |
L08.9 |
Local infection of skin and
subcutaneous tissue, unspecified |
442 |
6 |
E11 |
Non-insulin-dependent diabetes mellitus |
439 |
7 |
Z30.9 |
Contraceptive management, unspecified |
421 |
8 |
J06.9 |
Acute upper respiratory infection, unspecified |
349 |
9 |
I50.0 |
Congestive heart failure |
319 |
10 |
K02.1 |
Caries of dentine |
272 |
Sumber: Data SIMPUS UPT Puskesmas Kokap I Tahun 2021
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Hipertensi menduduki urutan pertama
dalam sepuluh besar penyakit di Tahun 2021. Walaupun lebih banyak
didominasi oleh Lansia, tetapi
Hipertensi ini juga banyak dialami oleh pasien dengan usia muda. Adanya pola hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi
makanan tinggi garam, kurang asupan buah dan sayuran, jarang olahraga
turut memberikan andil dalam
peningkatan jumlah pasien Hipertensi. Sayangnya,
masih banyak pasien Hipertensi yang belum melakukan pengobatan rutin ke Puskesmas. Biasanya pasien akan
periksa ke Puskesmas jika memang diketahui
tekanan darahnya tinggi dan sudah menimbulkan gejala tidak nyaman di tubuhnya.
Peran Petugas Kesehatan
dalam memberikan edukasi
dan promosi
kesehatan kepada masyarakat perlu ditingkatkan lagi agar
pasien sadar untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan Hipertensi secara rutin.
Pada urutan kedua yaitu supervision
of normal pregnancy yang merupakan pemeriksaan kehamilan normal.
Meningkatnya kunjungan kehamilan ini menjadi
pertanda yang baik bagi peningkatan kesejahteraan ibu dan anak. Pada
tahun 2021 terdapat satu Angka
Kematian Ibu (AKI) di wilayah Puskesmas Kokap I karena infeksi covid-19.
Oleh karenanya sangat dibutuhkan kerja keras dari petugas
kesehatan di Puskesmas Kokap I supaya tidak terjadi lagi AKI di wilayah kerjanya.
Dispepsia menjadi penyakit yang
menduduki urutan 3 dari sepuluh besar penyakit. Semua kondisi tidak nyaman di abdomen (perut)
masuk ke dalam diagnosis
Dyspepsia. Dyspepsia sering sekali dikeluhkan
oleh pasien. Petugas kesehatan
di Puskesmas Kokap I harus melakukan pemeriksaan secara holistik dan mendalam, termasuk
tentang masalah kejiwaan
pasien, karena terdapat
hubungan yang erat antara dispepsia dengan gangguan jiwa ringan yaitu cemas dan depresi. Sebagian besar dispepsia bisa
sembuh dengan pengelolaan stres yang benar.
General medical of examination menduduki urutan 4 dari sepuluh besar
penyakit yang ada di Tahun 2021. Hal ini disebabkan karena banyak
masyarakat yang membutuhkan surat keterangan dokter untuk berbagai
keperluan, salah satunya
melamar pekerjaan.
Local
infection of skin and subcutaneous tissue, unspecified menduduki urutan ke – 5,
lebih banyak didominasi oleh rawat luka dan Abces/ bisul. Dalam merawat
luka, pasien memerlukan lebih dari 1 kali kunjungan ke puskesmas dalam setiap bulannya. Rata-rata pasien
rawat luka memerlukan waktu 3 hari sekali untuk kontrol luka hingga sembuh.
Kunjungan ulang ini menyebabkan diagnosis L08.9 (Local infection of skin and subcutaneous tissue,
unspecified ) menjadi
tinggi dan menduduki urutan ke 5 dalam sepuluh besar penyakit di Tahun 2020
BAB III
Penilaian kinerja UPT Puskesmas Kokap I
Tahun 2021 menggunakan data hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen puskesmas, dan mutu pelayanan. Kegiatan tersebut dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat
penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas. Selanjutnya dilakukan
pengumpulan data yang dipantau
melalui lokakarya mini bulanan dengan lintas program dan lokakakarya mini tribulanan yang melibatkan lintas sektor.
Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten, maka dalam proses pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas
tetap dibawah bimbingan dan pembinaan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kulon Progo.
A.
Penetapan Target Puskesmas
Target
puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau presentase
yang akan dicapai puskesmas pada akhir tahun. Penetapan besar target yang akan dicapai masing- masing puskesmas
bersifat spesifik dan berlaku untuk puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara dinas kesehatan
kabupaten dengan puskesmas
khususnya programmer pada saat penyusunan rencana kegiatan puskesmas.
Penetapan target puskesmas adalah
jabaran target kabupaten, propinsi, dan nasional dengan
mempertimbangkan:
1.
Besarnya masalah yang dihadapi
masing-masing puskesmas
2.
Besarnya masalah yang dihadapi
kabupaten
3.
Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah
4.
Kendala, masalah, dan penanganannya.
5.
Ketersediaan sumber
daya dan kemampuan
SDM tahun mendatang.
6.
Lingkungan fisik.
7.
Target Puskesmas
A.
Pencapaian Indikator PISPK 2021
Tabel 11. Tabel Pencapaian Indikator PISPK di UPT Puskesmas
Kokap I tahun 2021
NO |
INDIKATOR |
Capaian tahun 2020 |
Capaian tahun 2021 |
1 |
Keluarga mengikuti KB |
13,1 |
24,70 |
2 |
Ibu bersalin di fasyankes |
88,24 |
90 |
3 |
Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap |
99,37 |
98,82 |
4 |
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan |
93,87 |
94,35 |
5 |
Pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan |
96,27 |
96,39 |
6 |
Penderita TB paru berobat
sesuai standar |
27,27 |
30,1 |
7 |
Penderita hipertensi berobat teratur |
11,27 |
13,34 |
8 |
Gangguan jiwa berat tidak
diterlantarkan |
49,22 |
32,94 |
9 |
Tidak ada anggota keluarga yang merokok |
45,95 |
45,69 |
10 |
Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih |
95,47 |
78,02 |
11 |
Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat |
97,15 |
95,37 |
12 |
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes |
79,15 |
96,88 |
|
Total |
0,22 |
0,23 |
Sumber: Data PISPK Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2021
Dari tabel diatas terlihat hasil Indeks
Keluarga Sehat (IKS) tahun 2021 sebesar 0,23
atau meningkat 0,1 dibandingkan IKS tahun 2020. Dari 12 indikator PISPK, indikator yang menunjukkan peningkatan
adalah Keluarga mengikuti KB, Ibu bersalin di
Fasyankes, Bayi diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan, Pertumbuhan Balita
dipantau setiap bulan, Penderita TB
Paru dipantau setiap bulan, dan Penderita Hipertensi berobat teratur. Indikator
yang menunjukkan penurunan
capaian kemungkinan dikarenakan hasil intervensi yang belum dilakukan
entry pada aplikasi
PISPK. Indikator yang
menunjukkan capaian terendah sama dengan indikator tahun 2020 yaitu Penderita Hipertensi berobat
teratur, Penderita TB Paru berobat sesuai standar dan gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan.
Penderita Hipertensi yang berobat
teratur masih jauh dibawah target,
dikarenakan penderita merasa baik baik saja dan tidak ada gejala apapun
walaupun tensinya tinggi, sehingga
merasa belum perlu melakukan pengobatan. Disamping itu adanya pandemi Covid 19 di tahun 2021 menyebabkan penderita
hipertensi merasa takut berobat di
Puskesmas, selain akses Puskesmas yang dirasa sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat. Ke depannya
Puskesmas harus lebih mendekatkan akses
pelayanan kepada masyarakat, agar prosentase penderita Hipertensi yang
berobat teratur bisa meningkat.
Indikator Tidak ada keluarga yang
merokok cenderung mengalami penurunan dikarenakan
perilaku masyarakat yang sulit diubah dan menganggap bahwa merokok adalah hal yang wajar, serta kurang
memahami bahaya merokok bagi dirinya sendiri
atau orang-orang di sekitarnya. Diperlukan dukungan lintas sektor untuk bisa mewujudkan lingkungan masyarakat yang sehat
dan bebeas asap rokok.
Pada tahun 2021 sudah dilakukan
intenvensi lanjutan berupa Kunjungan Rumah kepada keluarga Pra Sehat dan
Validasi data, salah satunya melalui kader. Hasil
intervensi lanjutan ini belum semuanya dilakukan entry di Aplikasi PISPK karena keterbatasan tenaga yang ada. Indikator
Penderita TB paru tidak berobat sesuai standar dan Gangguan Jiwa Berat tidak ditelantarkan perlu dilakukan intervensi lanjutan berupa Kunjungan rumah kepada penderita untuk memastikan kevalidan datanya,
apakah memang masuk dalam kategori
indikator tersebut diatas
atau tidak.
A.
Pengumpulan Data Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan yang dinilai adalah
capaian kegiatan pada bulan Januari sampai dengan
Desember 2022. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas adalah hasil kegiatan
Puskesmas beserta jaringannya serta hasil kegiatan
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh
dari SIMPUS dan pencatatan hasil kegiatan yang ada di tiap pemegang
program.
Berikut adalah kegiatan pendahuluan yang
dilakukan untuk persiapan penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten:
a.
Kepala Puskesmas membentuk tim
penilaian kinerja puskesmas untuk melakukan kompilasi
hasil pencapaian (output dan outcome) dalam rangka mawas diri mengukur keberhasilan kinerja.
b.
Tim penilaian kinerja melakukan pengumpulan data pencapaian, dengan memperhatikan cakupan hasil kegiatan
dan mutu bila memungkinkan.
c.
Dari hasil yang telah tercapai dilakukan analisa masalah, identifikasi masalah dan mencari
penyebab masalah, serta menyusun rencana
pemecahan masalah.
d.
Hasil penilaian kinerja dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
E.
Pelaksanaan Penilaian
Penilaian menggunakan kuisoner yang
disusun oleh Dinas Kesehatan kabupaten. Selanjutnya Tim akan mengonfirmasi hasilnya dengan masing masing pemegang
program.
Hasil kegiatan yang telah terkumpul
kemudian disampaikan untuk dinilai oleh Tim Penilai
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.Kemudian dalam diskusi dibahas hal-hal
yang berkaitan dengan kendala yang dihadapi
selama pelaksanaan kegiatan
serta alternatif pemecahan masalahnya.
F.
Pengolahan Data
Data hasil kegiatan pada masing – masing
program lalu direkap ke dalam format excel
yang telah diberikan oleh dinas kesehatan. Dalam format tersebut dapat
diketahui nilai yang diperoleh.
Cakupan hasil kegiatan dan mutu hasil kegiatan dihitung dengan melihat perbandingan antara hasil capaian
dengan hasil dengan target atau yang telah ditetapkan.
Kesimpulan diperoleh berdasarkan nilai maksimum dikurangi nilai capaian yang diperoleh dari masing masing program.
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh presentase nilai pencapaian.
Interpretasi rata-rata kinerja program
UKM esensial: |
|
Kesimpulan |
Nilai Capaian |
1. Puskesmas dengan kinerja
Baik |
> 91% |
2. Puskesmas dengan kinerja
Cukup |
81 - 90 % |
3. Puskesmas dengan kinerja Rendah |
< 80% |
Tabel 15. Hasil penilaian kinerja
UKM Esensial Puskesmas
Kokap I tahun 2020
No |
Program UKM Esensial |
Hasil cakupan |
Kesimpulan kinerja |
1 |
Kesehatan Lingkungan |
94,84 |
Baik |
G.
Penyajian Hasil Kegiatan
Hasil
pencapaian nilai kinerja
disajikan dalam bentuk grafik sarang laba- laba.Setiap jari-jari grafik sarang laba-laba mewakili
satu kelompok jenis kegiatan pelayanan
dan manajemen puskesmas.Grafik sarang laba-laba membantu
pembaca dalam memahami tingkat kesenjangan pencapaian dan
ketidakserasian antara hasil kegiatan
dan manajemen.Data-data diatas dianalisa menggunakan diagram laba-laba sebagai
berikut :
Diagram 4. Grafik Laba-Laba Hasil Cakupan
Penilaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
di UPT Puskesmas Kokap I tahun 2021
BAB V ANALISIS HASIL KINERJA
Dari semua kegiatan yang ada terdapat beberapa
masalah yang di hadapi oleh Puskesmas Kokap I sehingga hasil kegiatan tidak sesuai dengan
harapan.Permasalahan tersebut
kemudian dirumuskan untuk mencari solusi. Masalah dapat diketahui dari adanya kesenjangan antara hasil capaian
dan target yang ditentukan.
Tabel 21. Identifikasi permasalahan dan Pemecahan masalah
dari pencapaian Kinerja
UKM Esensial di UPT Puskesmas
Kokap I tahun 2021
No |
UKM Esensial |
Target |
capaian |
Masalah |
ANALISA MASALAH |
HAMBATAN |
RENCANA
TINDAK LANJUT |
|
Kesehatan Lingkungan |
|
|
|
|
|
|
|
Pembinaan |
28,00% |
25,8% |
Cakupan |
Kunjungan rumah |
Pelaksanaan |
melakukan OJT |
sanitasi |
|
|
pembinaan |
masih kurang |
kunjungan rumah |
kepada JMD atau |
|
perumahan |
|
|
sanitasi |
karena |
tidak sesuai |
kader untuk IKL |
|
|
|
|
perumahan |
keterbatasan |
dengan jadwal |
rumah sehat . IKL |
|
|
|
|
baru mencapai |
waktu dan |
yang sudah |
rumah sehat bisa |
|
|
|
|
25,80% dari |
keterbatasan |
dibuat |
dilakukan |
|
|
|
|
28% di |
petugas. |
|
bersamaan dengan |
|
|
|
|
Puskesmas |
|
|
intervensi PISPK |
|
|
|
|
Kokap I pada |
|
|
dan kunjungan PHN |
|
|
|
|
tahun 2021 |
|
|
bersamaan dengan |
|
|
|
|
|
|
|
program yang
lain . |
|
|
Konseling |
12,00% |
2,30% |
Cakupan |
kurangnya rujukan |
kurangnya |
penggalangan |
Sanitasi |
|
|
konseling |
pasien penyakit |
komitmen |
komitmen bersama |
|
|
|
|
sanitasi baru |
berbasis |
bersamadan |
untuk rujukan |
|
|
|
|
mencapai 2,3% |
lingkungan ke |
koordinasi untuk |
pasien berbasis |
|
|
|
|
dari 12% di |
klinik sanitasi. |
merujuk pasien |
lingkungan . |
|
|
|
|
Puskesmas |
petugas sedang |
berbasis |
Pelimpahan tugas |
|
|
|
|
Kokap I pada |
tugas luar pada |
lingkungan ke |
jika tidak ada |
|
|
|
|
tahun 2021 |
saat ada rujukan |
klinik sanitasi. |
petugas sanitarian |
|
|
|
|
|
sanitasi . Pasien |
|
bisa dilimpahkan |
|
|
|
|
|
PBL yang tidak |
|
kepada petugas |
|
|
|
|
|
dirujuk ke klinik |
|
surveilans |
|
|
|
|
|
sanitasi. pasien |
|
|
|
|
|
|
|
PBL yang sudah |
|
|
|
|
|
|
|
dirukuk ke klinik |
|
|
|
|
|
|
|
sanitasi namun |
|
|
|
|
|
|
|
tidak di entry
ke |
|
|
|
|
|
|
|
SIMPUS. Pasien
PBL sudak di berikan konsultasi sanitasi namun toidak
dituangkan ke rekam
medis |
|
|
A.
KESIMPULAN
Puskesmas Kokap I sudah melakukan
fungsinya dengan baik namun meskipun banyak keberhasilan yang sudah diraih dari capaian program, hasil survei dan
hasil penilaian yang sudah dilakukan
tetap ada permasalahan yang dihadapi yang kita sadari bersama karena kita sedang dan akan terus berproses untuk selalu
melakukan evaluasi, melakukan perbaikan
dan akan terus selalu melakukan
peningkatan yang berkesinambungan sesuai dengan komitmen
kita menjadikan puskesmas yang bermutu dalam pelayanan
untuk mewujudkan masyarakat sehat. Pada pencapaian program puskesmas sebagian
belum mencapai target yang ditetapkan diantaranya Pembinaan sanitasi
perumahan dan Konseling Sanitasi
Hasil penilaian tahun 2021 ini dijadikan sebagai
motivasi dan evaluasi
untuk terus meningkatkan kualitas kinerja kita dalam
bekerja menjalankan tugas dan fungsinya demi
kepuasan pelanggan di tahun selanjutnya.
B.
SARAN
1.
Pelaksanaan kinerja yang akan
datang diharapkan setiap pemegang program dapat melakukan crosscek data
dengan lintas program sehingga diperoleh validitas data yang lebih baik.
2.
Kualitas pelayanan untuk tahun
berikutnya hendaknya masih bisa ditingkatkan ke jenjang yang lebih tinggi dan peningkatan mutu pelayanan
puskesmas
DAFTAR PUSTAKA
1.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No
43 tahun 2019. Peraturan Menteri Kesehatan RI
No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Peratur Menteri Kesehat RI No 43
tahun 2019 tentang Puskesmas. 2019;Nomor 65(879):2004–6.
2.
RI P. UU RI No 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah. 2004;1–3.
3.
Presiden Republik Indonesia. UU
No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
Aturan Prakt Kedokt.
2004;157–80.